PERINGATAN membawa penyanyi bergoyang ngebor ke Provinsi Papua itu akan bermanfaat bagi calon presiden, wakil presiden, atau tim suksesnya jika hendak ke provinsi itu. Berbeda dengan massa di daerah lain yang haus hiburan, khususnya goyangan penyanyi dangdut berpakaian minim dan ketat saat berbondong-bondong menghadiri kampanye terbuka, masyarakat Papua justru sebaliknya.
Ini terekam dalam kampanye terbuka calon presiden dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan calon wakil presiden Jusuf Kalla di Lapangan Trikora, Abepura, Papua, Jumat (4/6). "Ayo kurang apa? Kok enggak ada yang goyang bareng saya sih?" ujar Pristin, penyanyi dangdut kampanye siang itu.
Dia terlihat lelah dan putus asa setelah melantunkan beberapa lagu sambil bergoyang heboh. Di atas panggung yang dijaga ratusan anggota Kepolisian Negara RI, Pristin lantas menawarkan tiga lagu populer yang di tempat lain bisa langsung menggoyangkan penonton.
Tiga lagu Mawar Merah, Cucak Rowo, dan Kocok-kocok dengan goyangan ngebor khas Inul hingga ngecor khas Uut tidak mampu membuat massa bergoyang juga. Merasa tidak mendapat respons yang diharapkan, Pristin salah tingkah dan meminta temannya melanjutkan hiburan sebelum kampanye sesungguhnya digelar.
Namun, penyanyi lain yang berusaha ngebor hingga ngecor hanya dipandangi sebagai makhluk asing oleh masyarakat Papua. Sekali lagi, tidak ada satu pun masyarakat Papua yang lantas maju ke dekat panggung untuk bergoyang.
Kalau melihat penyanyi dangdut dicuekin penonton, anak Jakarta bisa bilang, "Kaciaann deh lu...."
inu
Wednesday, March 12, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment