Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI hanya akan memberikan dukungannya kepada calon presiden dari kalangan purnawirawan militer, yakni Partai Demokrat Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono dan calon presiden dari Partai Golongan Karya Jenderal (Purn) Wiranto.
Mengenai siapa salah satu dari mereka yang akan dipilih, Pepabri memberikan kebebasan kepada anggota dan mitra sejajarnya untuk menentukan pilihan berdasarkan kepercayaan dan kata hati nurani.
"Dukungan kepada Yudhoyono dan Wiranto sangat wajar karena mereka merupakan bagian dari keluarga besar kami," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Pepabri Inspektur Jenderal (Purn) Putera Astaman usai silaturahmi dengan Yudhoyono dan Wiranto di Jakarta, Senin (17/5).
Dalam silaturahmi itu, Wiranto datang bersama beberapa anggota tim suksesnya yang juga purnawirawan untuk memaparkan visi dan misinya lebih awal.
Ditanya apakah dalam dialog dibicarakan mengenai menguatnya gerakan penolakan terhadap calon presiden berlatar belakang militer, Wiranto mengatakan, "Tidak. Karena kalau itu dibahas tidak akan ada habisnya. Saya minta sebaiknya proses pemilihan presiden diwarnai dengan cara-cara yang jujur, demokratis, menghargai kontestan lain, dan jangan saling mengganggu."
Yudhoyono yang juga diiringi beberapa anggota tim suksesnya yang juga purnawirawan datang ke acara silaturami tersebut setelah Wiranto pergi. Namun, Yudhoyono mendapat sambutan meriah. Para purnawirawan tetap menanti hingga acara selesai. Sambutan meriah ini membuat Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso merasa yakin bahwa dukungan keluarga besar purnawirawan tidak akan berubah dan tetap ditujukan kepada Yudhoyono.
Pilihan Pepabri kepada kedua calon presiden purnawirawan itu didasarkan pada figur mereka yang dinilai memancarkan penampilan, pandangan, dan sikap sebagai negarawan. Selain itu, baik Yudhoyono dan Wiranto dinilai sehat jasmani dan rohani, pancasilais, agamis, berbudi luhur, terbuka, santun, dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pengabdiannya kepada negara. Dalam kaitan dengan purnawirawan, Pepabri tidak memberikan dukungan kepada Jenderal (Purn) Agum Gumelar karena hanya sebagai calon wakil presiden.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 600 pengurus Pepabri hadir sejumlah pensiunan tentara dan mantan pejabat negara semasa Orde Baru seperti Try Sutrisno, Widodo AS, Soerjadi Soedirja, Basofi Soedirman, R Suprapto, Inten Suweno, dan Mien Sugandhi.
Putera meminta agar dukungan Pepabri kepada Yudhoyono dan Wiranto disosialisasikan ke seluruh pengurus di daerah. Keputusan Pepabri untuk mendukung calon presiden purnawirawan sama dengan keputusan Pepabri sebelum pemilu legislatif untuk hanya mendukung dan memilih calon anggota legislatif berlatar belakang purnawirawan.
Sementara itu, tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla menyiapkan sedikitnya 1.000 orang juru kampanye yang akan diberi pembekalan untuk dijadikan juru kampanye di seluruh Indonesia. Mereka akan mendapat pembekalan dari Yudhoyono dan Kalla di Jakarta, Selasa (18/5).
Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Demokrat Marsekal Pertama (Purn) Suratto Siswodihardjo mengungkapkan, 1.000 orang anggota juru kampanye itu direkrut dari Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang mencalonkan pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.
inu
Tuesday, March 11, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment