Tuesday, March 11, 2008

capres

DARI kacamata aktivis dan pengamatan politik peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mochtar Pabottingi, peluang semua pasangan calon presiden-wakil presiden lolos putaran pertama dan masuk putaran kedua hampir sama kecuali Hamzah Haz-Agum Gumelar. Setelah itu, dua yang paling lemah adalah Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Jenderal (Purn) Wiranto-Salahuddin Wahid.

Megawati hampir dalam semua hal dinilai tidak nyandak dan selalu terlambat. Kalaupun dalam tiga tahun terakhir kelihatannya baik, dalam hal itu adalah hadiah dari lawan-lawan politiknya yang telah sepakat untuk tidak mengganggu pemerintahan Megawati sampai tahun 2004. Lawan-lawan politiknya sepakat untuk membiarkan Megawati memerintah sampai tahun 2004. "Kita tidak ingin tiap tahun ganti presiden," ujarnya.

Saat ini, pemerintahan Megawati telah bergerak ke arah otoritarianisme. Hal itu tercermin dari keluarnya undang-undang penyiaran, perilaku aparat kepolisian, dan kedekatannya pada militer dengan memberi tempat yang banyak kepada militer. Selain itu, korupsi dalam pemerintahan Megawati, seperti disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), luar biasa besarnya. Banyak pihak menyatakan magnitude korupsi dalam tiga tahun pemerintahan Megawati komparabel dengan korupsi 32 tahun pemerintahan Soeharto!

Kalau Wiranto, menurut Pabottingi, begitu terpilih dan naik menjadi presiden, kita akan sibuk terus dengan demonstrasi. Diperkirakan tidak akan ada urusan internasional yang bisa lancar karena kasus-kasusnya. Urusan dengan negara-negara besar tidak akan begitu gampang. Akan banyak diplomatic hazard atau diplomatic difficulties. Tidak terbatas pada hubungan diplomatik, tetapi soal hubungan dagang dengan Uni Eropa yang mempertahankan dan memegang teguh mengenai hak asasi manusia juga akan terganggu.

PASANGAN calon yang hampir berimbang adalah Yudhoyono-Kalla dengan Amien-Siswono. Keunggulannya terletak pada latar belakang Yudhoyono yang militer dan keberhasilan Amien selama menjadi Ketua MPR. Kelemahan utama Yudhoyono terletak pada Partai Demokrat yang didirikannya. Calon anggota legislatif dari Partai Demokrat tidak terseleksi dengan baik. Namun, dari segi niat baik, Yudhoyono masih mendingan.

Kelebihan Amien adalah doktor di bidang politik. Amien bersih, yang didampingi Siswono yang juga bersih. Perkara bersih ini, Amien-Siswono melampaui Yudhoyono-Kalla yang juga relatif bersih. Nilai tambah lain, dia yang paling menginginkan kursi presiden itu dibandingkan dengan calon presiden lainnya. Ini nilai plus karena untuk keinginan itu, Amien konsisten dan tidak malu-malu.

Kelemahan Amien, seperti banyak dilihat orang, adalah mencla-mencle. "Tetapi kalau saya lihat, kenapa Amien bersikap seperti itu adalah karena perolehan suaranya kecil dalam Pemilu 1999." Jadi, dia harus pandai-pandai bermain agar tidak tergeser dari kursi Ketua MPR itu. Realitas di bawah membuat dia harus mencla-mencle. Itu adalah bagian dari upayanya untuk tetap bertahan. Akan tetapi, hal-hal prinsip dia tidak jual, terutama prinsipnya untuk bersih.

Jusuf Kalla itu problem solver, cepat mengambil tindakan, dan orang luar Jawa. Kelebihan pasangan Yudhoyono-Kalla ini hampir setara dengan pasangan Amien-Siswono. Namun, pasangan mana yang akan dapat maju di putaran kedua atau terpilih menjadi presiden, masih sulit diprediksi. Sebab, peta kekuatan dan kelemahan bisa berubah ketika dihadapkan pada basis dukungan.

inu

No comments: