Ketua Yayasan Kerukunan dan Persaudaraan Kebangsaan Marzuki Darusman mengungkapkan, Indonesia saat ini membutuhkan figur pembawa perubahan untuk dapat keluar dari sejumlah masalah mendasar bangsa yang tidak kunjung selesai. Jika kondisi saat ini dibiarkan terus berlanjut, perubahan yang diharapkan bisa memperbaiki kondisi bangsa tidak akan pernah terjadi.
"Saat ini diperlukan pencarian paradigma baru dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang diperlukan bangsa untuk bisa keluar dari kondisi saat ini. Jika kondisi saat ini berlanjut, perubahan tidak akan pernah sepenuhnya terwujud," ujar Marzuki saat jumpa pers seusai Sarasehan Kebangsaan II YKPK di Jakarta, Rabu (4/8).
Marzuki mengungkapkan, untuk pencarian paradigma baru itu diperlukan figur perubahan yang memiliki keluasan dukungan agar pemerintahannya menjadi kuat di masa mendatang. Pemerintahan yang kuat akan dapat membawa perubahan atau upaya bangsa untuk keluar dari berbagai macam krisis.
Tampil dalam jumpa pers tersebut antara lain Ketua Umum YKPK Letnan Jenderal (Purn) Bambang Triantoro dan Anton Prijatno. Bambang Triantoro mengungkapkan, seperti Sarasehan Kebangsaan I yang digelar tahun 1996, Sarasehan Kebangsaan II digelar karena harapan akan perubahan kondisi bangsa. Menurut dia, saat ini terlihat kecenderungan menurunnya kepedulian warga negara terhadap perkembangan bangsa.
Marzuki mengungkapkan, hal itu karena dipicu kerisauan tentang memudarnya persatuan nasional. Jika pada masa lalu sistem politik jadi faktor pengikat dan pengendali persatuan karena memang dikendalikan, saat ini partai politik justru menciptakan fragmentasi.
Namun, ketika ditanyakan siapa di antara dua calon presiden yang bisa disebut sebagai figur baru dimaksud, Marzuki malah memberi jawaban tidak jelas. Alasannya, dia tidak ingin terjebak dengan penyebutan nama. "Kerisauan akan memudarnya persatuan nasional makin kuat ketika melihat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga terlibat dalam politik praktis," katanya.
inu
Tuesday, March 18, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment