Tuesday, March 18, 2008

kabinet demokrat

Calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Jusuf Kalla, yang berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, jika menang dalam pemilu presiden putaran kedua, Partai Demokrat akan mendapat porsi terbesar dalam komposisi kabinetnya. Partai lain yang berkoalisi tidak akan memperoleh porsi yang lebih besar dari Partai Demokrat.

"Kalau ada koalisi, porsi buat partai yang berkoalisi itu, apakah itu partai politik besar seperti Partai Golkar, tidak akan melebihi porsi Partai Demokrat yang menjadi inti. Kalau porsinya sama mungkin bisa, tetapi melebihi tidak. Saya ditanya, kalau delapan kursi bagaimana? Saya jawab mana bisa?" ujarnya seusai berdiskusi dengan pedagang Pasar Glodok, Jakarta, Senin (9/8) malam.

Jusuf menjelaskan hal itu ketika dimintai konfirmasi soal pertemuan tertutupnya dengan 23 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan 31 pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Minggu malam, yang notulensinya beredar. Jusuf membenarkan bahwa dalam pertemuan itu dia melontarkan prinsip dan porsi kabinet.

Ketika ditanya soal notulensi pertemuan itu, Jusuf tampak kaget karena merasa pertemuan itu tertutup. "Dari mana tahu isi pertemuan itu? Pertemuan itu tertutup," ujar dia.

Namun, Jusuf juga mengakui bahwa dalam pertemuan itu dirinya menyampaikan soal kabinet ahli sebagai prinsip penyusunan kabinet jika dirinya dan Yudhoyono terpilih. "Partai politik yang mendukung dan berkoalisi dengan kami dapat menyampaikan usul, tetapi kabinet ahli itu harus diisi orang-orang yang punya kemampuan," paparnya.

Dalam pertemuan itu, Jusuf didampingi beberapa anggota tim sukses, seperti Tanri Abeng, Alwi Hamu, dan Umar Said. Saat menyampaikan pikirannya, Jusuf menegaskan dirinya tidak anti-China seperti diisukan. "Kami menawarkan keseimbangan. Sebab, tanpa keseimbangan masalah sosial akan muncul. Tugas pemerintah adalah membuat keseimbangan agar yang kecil terlindungi. Kelompok besar tidak bisa terlindungi jika di masyarakat banyak angry and hungry young man," ujarnya.

Jusuf mengaku dirinya dirugikan dengan beredarnya black campaign (kampanye hitam) berisi fitnah, termasuk isu anti-China itu. "Capek kalau saya harus membuat klarifikasi kampanye hitam itu. Di satu sisi merugikan, tetapi di sisi lain hal itu menguntungkan karena menurut pedagang kaki lima, misalnya, itu baik juga," katanya.

Jusuf menjanjikan, jika terpilih, akan mengangkat menteri dari kelompok etnis Tionghoa. Berapa jumlahnya, Jusuf tidak menyebut karena belum ada pembicaraan serinci itu.Tidak tawarkan kursi

Sementara itu, calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palembang menegaskan, rencana pertemuan dirinya dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung tidak akan menawarkan deal politik (kursi kabinet), tetapi membuat komitmen kerja sama guna mewujudkan pemerintahan yang baik. "Rencana pertemuan dengan Akbar Tandjung sangat diperlukan untuk membuat komitmen penyelenggaraan pemerintahan jika saya dan JK terpilih," katanya.

Seusai membuka rapat kerja Tim Kampanye SBY-JK se-Sumatera dan Kalbar, Yudhoyono mengatakan, dukungan atau koalisi sangat diperlukan, khususnya di parlemen, antara parpol pendukungnya dan partai-partai lain seperti Partai Golar, PAN, PKB, dan PKS.

Yudhoyono juga menyatakan, setelah bertemu dengan pimpinan PKS dan Ketua Umum PAN Amien Rais, pihaknya merencanakan bertemu cawapres dari Partai Golkar, Wiranto, guna membicarakan masalah kenegaraan. Yudhoyono menyatakan optimistis memenangi pemilihan presiden putaran kedua.

inu

No comments: