Sunday, February 24, 2008

kbs

HANYA tulisan tangan dari dedaunan pohon menjalar di tembok belakang akuarium Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tertinggal. Entah apa maksud tulisan 510, 4-9-02 Sayang yang ditemukan tidak jauh dari penemuan mayat bayi perempuan lengkap dengan ari-arinya terbungkus plastik di bak sampah akuarium tersebut, Kamis (5/9/2002) pagi.

Polisi menduga tulisan yang masih baru ini ada hubungannya dengan si pembuang bayi, namun tidak diketahui jelas maksudnya. Mungkin bermaksud menandai pembuangan bayi malang yang kini sudah tidak bernyawa lagi itu. Penemuan ini sangat mengejutkan petugas KBS, meskipun tidak sampai membuat panik para pengunjung. Ketika siang harinya kompleks akuarium yang sudah dibuka kembali, para pengunjung tampak biasa-biasa saja.

"Akuarium sempat ditutup beberapa jam saja," ujar petugas di areal tersebut. Tali rafia yang semula difungsikan sebagai police line untuk mengisolir lokasi ditemukannya bungkusan plastik berisi mayat bayi itu sudah dicabut.

Darah berwarna pekat yang semula membasahi lantai akuarium yang kusam juga sudah tidak berbekas. Beberapa pengunjung yang terlihat asyik mengamati berbagai jenis ikan laut dan air tawar ketika ditanya apakah tahu kejadian sebelumnya, menggelengkan kepala. Jumlah pengunjung kebun binatang yang dikelola Yayasan Kebun Binatang Surabaya ini juga tidak terlalu terpengaruh.

"Tidak jauh dibanding hari sebelumnya, jumlah pengunjung sampai tengah hari ini mencapai 673 orang," ujar petugas pengadaan karcis KBS, Lina.

MENURUT keterangan beberapa petugas keamanan KBS, mayat bayi perempuan itu ditemukan oleh Samin, petugas areal akuarium sekitar pukul 07.20. Saat hendak membuang sampah, ia curiga dengan bungkusan plastik putih yang penuh bercak merah. Semula Samin mengira bercak itu saos. "Namun, setelah sedikit dibuka ternyata berisi kepala bayi, Samin memanggil dua temannya yang sedang mengecek akuarium, yaitu Parman dan Wakijan.

Setelah itu, satu orang di antara mereka melapor ke pos keamanan di depan," tutur Supardi. Sesaat setelah menerima laporan ditemukannya mayat tersebut, petugas di pos keamanan menghubungi Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo. Setelah melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan beberapa barang bukti, mobil ambulans kemudian membawa mayat bayi perempuan berusia beberapa hari itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Sutomo, Surabaya.

Berlalunya ambulans itu seakan membuat "kegemparan" yang menimpa sejumlah warga Surabaya, Kamis pagi, berlalu juga. Selain memeriksa ketiga saksi, polisi juga mengamankan barang bukti lain, yaitu plastik pembungkus mayat, botol air mineral, dan beberapa helai daun yang diduga dipakai untuk menulisi tembok di sisi utara akuarium.

Dari pemeriksaan lapangan dan keterangan yang diperoleh, polisi menduga mayat bayi perempuan itu diletakkan di bak sampah Rabu sore sekitar pukul 17.00, bersamaan dengan akan ditutupnya KBS. "Saat ini kami sedang menunggu hasil visum dari RSUD Dr Sutomo yang akan keluar empat hari mendatang untuk langkah selanjutnya, ujar seorang polisi.

inu

No comments: