Friday, March 14, 2008

birokrasi tim sukses

Iklim birokrasi yang melingkupi Susilo Bambang Yudhoyono yang tampak di antara sejumlah anggota Tim Kampanye Nasional SBY-JK dinilai memagari dan menjauhkan Yudhoyono-Kalla dari rakyat calon pemilih. Meskipun mereka sementara unggul dalam pemilu putaran pertama, Tim Kampanye Nasional SBY-JK harus bekerja lebih keras dan tidak mabuk kemenangan serta terbius puji-pujian pencari kekuasaan.

"Pertarungan di putaran kedua akan lebih berat karena dua kandidat akan saling berhadapan dan pertarungan menjadi pertarungan hidup dan mati. Untuk memperluas dukungan, tim sukses harus lebih aspiratif dan empatik terhadap rakyat. Budaya birokrasi yang dibawa anggota tim sukses yang umumnya mantan tentara dan pejabat harus dilebur. Selama ini, birokrasi justru memagari dan menjauhkan SBY dari rakyat," ujar Penasihat Relawan SBY Djohan Effendi seusai pembukaan Silaturahmi Nasional Relawan SBY, Minggu (25/7).

Mantan Sekretaris Negara di era pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid itu menilai, bersamaan dengan kemenangan Yudhoyono dalam pemilu putaran pertama, tim sukses dan beberapa orang yang merasa dekat dengan Yudhoyono seperti mabuk kemenangan. "Yudhoyono harus lebih berhati-hati untuk maju ke putaran kedua. Jangan terbius puji-pujian dan suara yang indah-indah dari beberapa orang saja. Dengarkanlah suara tulus dari rakyat yang kadang-kadang memang pahit dan menyakitkan," ujarnya.

Djohan menilai, di sekitar Yudhoyono belakangan ini terlalu banyak disesaki oleh "penjaga pintu" yang merasa paling dekat dengan Yudhoyono. Dengan orang-orang yang memiliki mentalitas pejabat dan birokrat ini, upaya untuk memperluas dukungan rakyat kepada Yudhoyono-Kalla dalam pemilu putaran kedua dapat terhambat. "Harus disadari dan dikembangkan bahwa tim sukses Yudhoyono adalah rakyat. Hal ini kurang dilihat oleh tim sukses yang birokratis itu," paparnya.

Untuk memperbesar dukungan rakyat dan melibatkan rakyat secara langsung sebagai tim sukses Yudhoyono-Kalla, Relawan SBY sedang mempersiapkan upaya-upaya counter terhadap mobilisasi dari elite politik dengan melakukan pendekatan langsung kepada rakyat.

"Upaya Relawan SBY akan kami lakukan guna menghadapi konspirasi elite untuk meraih kekuasaan yang makin marak dilakukan akhir-akhir ini. Kami akan melakukan pendidikan politik dan kami yakin rakyat cukup cerdas untuk menentukan pilihannya secara otonom tanpa terpengaruh konspirasi elite yang mengejar kekuasaan," ujar Djohan.

inu

No comments: