Friday, March 14, 2008

kampanye hitam

Gencarnya kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan hampir semua tim sukses calon presiden dan wakil presiden ataupun para pendukungnya untuk meraih kemenangan dalam pemilihan umum, 5 Juli 2004, membuat panik tim sukses pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.

Merasa "digebuki" dengan kampanye hitam yang membuat goyah pilihan para calon pemilihnya, tim pembela hukum Yudhoyono-Kalla menyiapkan pengaduan ke aparat kepolisian dengan bekal sejumlah bukti yang telah dikumpulkannya.

"Apa yang disampaikan kepada masyarakat melalui sejumlah media, seperti pesan layanan singkat dan selebaran mengenai Partai Demokrat dan Yudhoyono secara keliru dan memutarbalikkan fakta, merupakan upaya pembodohan dalam demokrasi. Rakyat yang akan menggunakan hak pilihnya kini menjadi bingung dengan informasi yang tidak benar itu," ujar juru kampanye nasional Yudhoyono-Kalla yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Marsekal Pertama (Purn) Suratto Siswodihardjo di Jakarta, Minggu (20/6).

Menurut dia, kampanye hitam yang dilakukan bergelombang dengan tujuan menjatuhkan popularitas Yudhoyono ini dilakukan oleh salah satu kandidat bersama anggota tim suksesnya. Untuk kesimpulan ini, Suratto mengaku telah mendapatkan bukti berupa alamat faksimile, baik di Surabaya maupun di Kediri, Jawa Timur.

"Kampanye hitam dilakukan karena kandidat dan tim sukses salah satu kandidat itu kehabisan akal untuk bersaing secara sehat. Untuk sementara, kami belum dapat menyebut kandidat dan tim sukes mana yang melakukan kampanye hitam itu," ujarnya.

Ditanya kenapa menjadi panik dengan kampanye hitam jika faktanya tidak seperti yang digambarkan dalam materi kampanye hitam itu, Suratto mengaku, tim sukses Yudhoyono-Kalla tidak lagi bisa tinggal diam karena ternyata cukup berpengaruh bagi mayoritas pemilih yang akses informasinya terbatas. "Selama ini kami terus diantemi (dipukuli). Kini kami tidak lagi bisa hanya diam saja. Cara-cara itu harus dilawan," paparnya.

Tiga materi Suratto merinci, hingga saat ini ada tiga materi kampanye hitam yang masih gencar dilakukan oleh lawan politik Yudhoyono untuk menurunkan popularitasnya. Tiga materi kampanye hitam yang disebarkan lewat layanan pesan singkat (SMS) dan selebaran itu adalah mayoritas anggota DPR yang terpilih dari Partai Demokrat beragama Kristen, pengurus Partai Demokrat yang didirikan Yudhoyono beragama Kristen, dan Yudhoyono lebih pro-Kristen daripada pro-Islam.

Menurut Suratto, mengenai anggota DPR Partai Demokrat, dari 57 kursi yang diperoleh, 41 beragama Islam, 13 beragama Kristen, dua beragama Hindu, dan satu beragama Buddha. Dari 75 pengurus Partai Demokrat, 48 di antaranya beragama Islam, 24 beragama Kristen, dua beragama Hindu, dan satu beragama Buddha.

"Jadi, kalkulasi bahwa dari 57 anggota DPR Partai Demokrat 34 di antaranya beragama Kristen itu tidak benar dan menyesatkan," ujarnya.

Dengan sejumlah bukti yang diperolehnya mengenai operasi kampanye hitam berikut orang- orang yang ada di belakangnya itu, tim pembela hukum Yudhoyono-Kalla menyiapkan pengaduan atas fitnah murahan yang merugikan dan mencemarkan nama Yudhoyono. Pengaduan itu akan dilakukan segera ke aparat kepolisian.

inu

No comments: