Calon presiden dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersyukur selama satu bulan masa kampanye berjalan dengan aman. Memasuki masa tenang sebelum hari pemilihan, 5 Juli 2004, Yudhoyono meminta agar calon pemilihnya terus waspada karena penyebaran fitnah dan kebohongan akan terus terjadi dalam bentuk lain. Selain itu, Yudhoyono meminta mewaspadai kemungkinan terjadinya serangan fajar pada hari pemilihan.
"Kita harus terus waspada. Kalau dalam kampanye mereka mampu menyebar fitnah dan kebohongan. Saya ingatkan, besok hal itu bisa terjadi lagi dalam bentuknya yang lain. Di minggu tenang, kasak-kusuk kebohongan dan intimidasi bisa terjadi. Serangan fajar bisa terjadi juga di hari pemilihan. Apa pun juga bisa terjadi," ujar Yudhoyono menutup masa kampanye dengan dialog politik di hadapan anggota tim suksesnya dan wartawan, Kamis (1/7).
Selain meminta calon pemilihnya waspada, Yudhoyono meminta agar pada hari pemilihan dan hari-hari setelahnya rakyat turut mengawasi kemungkinan adanya kecurangan penghitungan hasil suara. Agar dapat diawasi, Yudhoyono meminta hasil penghitungan suara dari tempat pemungutan suara hingga tingkatan yang lebih tinggi dibuka secara transparan kepada rakyat.
Selama satu bulan berkampanye keliling Indonesia bersama Jusuf Kalla, Yudhoyono memetik beberapa pelajaran penting yaitu rakyat di seluruh Indonesia pada dasarnya mampu dan bersedia menerima perbedaan pendapat. Rakyat sudah cukup dewasa dan arif berpolitik. Keberagaman akar masyarakat baik agama, suku, dan daerah asal tidak menjadi bagian efektif untuk menarik simpati rakyat. Rakyat telah terbiasa dalam keberagaman.
"Meskipun rakyat memiliki kesadaran dan kepedulian politik yang tinggi, mereka umumnya kekurangan informasi yang benar dan akurat. Rakyat tidak tahu harus ke mana menanyakan kebenaran berita-berita," kata Yudhoyono memaparkan.
inu
Friday, March 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment