Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus mendekati rakyat calon pemilih untuk memperbesar dukungan dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden putaran kedua. Setelah sehari sebelumnya mengunjungi korban kebakaran di Tanah Abang, Jumat (16/7), Yudhoyono shalat Jumat di Masjid Jami At Taqwa At Tahiriyah, Jakarta, dan berdialog dengan pengurus masjid.
Seperti kedatangannya di tengah-tengah keramaian sebelumnya, Yudhoyono kemarin disambut meriah. Seusai shalat, Yudhoyono dikerumuni jemaah yang ingin berjabat tangan dengannya. "Untuk melanjutkan kompetisi, saya memilih berkomunikasi dengan rakyat secara lebih intens. Rakyat perlu tahu pikiran, isi, dan solusi yang kami tawarkan. Mengenai koalisi, itu merupakan keniscayaan demi pemerintahan stabil. Namun, koalisi yang akan kami bangun adalah koalisi terbatas," ujar Yudhoyono.
Sebelum shalat Jumat, Yudhoyono datang ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, untuk menjenguk cendekiawan Nurcholish Madjid yang terbaring sakit lebih dari satu pekan di rumah sakit itu. Bersama Heru Lelono dan Mayjen (Purn) Djali Yusuf, Yudhoyono bertemu dengan Nurcholish sekitar 20 menit. "Kondisi Cak Nur (sapaan Nurcholish) terlihat sehat. Kami tadi guyon sebagai kawan," ujar Yudhoyono.
Yudhoyono mengaku berbicang-bincang dengan Nurcholish seputar proses demokrasi yang tengah berlangsung. "Bangsa ini perlu pencerahan dan nasihat Cak Nur. Tadi beliau terlihat sehat dan tetap peduli dengan proses demokrasi yang berlangsung," paparnya.
Sebagai kawan Nurcholish, Yudhoyono bercerita ketika masih bersama-sama menggagas upaya melakukan reformasi dalam TNI. Atas sumbangan pemikiran Nurcholish, didapati pemahaman bahwa antara demokrasi dan TNI tidak ada pertentangan. "TNI dan demokrasi itu compatible," ujarnya.
inu
Friday, March 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment