Thursday, March 6, 2008

tarlin

JANGANKAN rakyat kebanyakan, mereka yang agak pinter dan tinggal di perkotaan pun masih banyak yang kebingungan bagaimana caranya mencoblod di hari ekskusi, pemilihan umum, 5 April mendatang. Apalagi para elit parpol bisanya membodohi rakyat, di iklan-iklan kampanye cuma nyuruh coblos gambar partainya.

Maklum, iklannya memang semua mirip iklan di jaman Orde Baru. Semua dilakukan, asal kekuasaan tetap di tangan.

Untuk mengurangi kebingungan itu, akhir pekan lalu, di Kelurahan Gunung Ketur, Kecamatan Pakualaman, Yogyakarta, diadakan sosialisasi cara pencoblosan. Rakyat umumnya masih bingung piye carane nyoblos pemilu masa kini.

Mbak Parlin (67) bukan cuma bingung, tapi takut salah pilih. Lha, kalau ternyata pilihannya nanti tetap korup dan tetep bikin rakyat sengsara bagaimana? Mbah Parlin pun ikut sosialisasi. Namanya juga sosialisasi, alat peraga yang digunakan adalah alat peraga boongan.

Seluruh gambar partai disamarkan dengan nama buah-buahan untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD. Mungkin karena tidak dijelaskan sebelumnya bahwa surat suara hanya rekayasa atau memang tidak dijelaskan, saat membuka surat suara untuk pemilihan anggota DPD, Mbah Tarlin, tampak kebingungan.

Dengan keinginan besar ingin memilih GKR Hemas (istri Sultan Hamengku Buwono X) yang menjadi idolanya. "Ndi gambare Gusti Kanjeng Ratu Hemas, kok ra ono gambare?" (Mana GKR Hemas, kok tidak ada gambarnya?)," ujar Mbah Tarlin.

Mendengar celetukan yang keluar dari kepanikan ini puluhan warga tertawa geli. Mereka pun berusaha menerangkan kepada Mbah Tarlin bahwa surat suara yang dipakai adalah surat suara rekayasa untuk keperluan sosialisasi saja. Mbah Tarlin pun manggut-manggut sambil tekun mendengarkan penjelasan, yang masih juga membingungkan?

inu

No comments: