Tuesday, August 5, 2008

terorisme

Calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, berharap agar aparat kepolisian dibantu aparat intelijen dan Tentara Nasional Indonesia segera memberikan penjelasan resmi secara terbuka kepada masyarakat terkait dengan aksi terorisme peledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia.

Penjelasan resmi kepada masyarakat luas akan menghindari spekulasi yang tidak berdasar. "Makin dekatnya pemilu presiden putaran kedua 20 September, spekulasi dan isu yang tidak berdasarkan fakta akan mengganggu," ujar Yudhoyono seusai bersilaturahmi politik di Lampung, Jumat (10/9).

Menurut dia, rakyat sangat berharap agar investigasi aparat kepolisian, intelijen, dan TNI dapat cepat diselesaikan. "Tentu saja penjelasan itu harus kredibel, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan," ujar Yudhoyono.

Sementara Ketua Koalisi Kebangsaan Akbar Tandjung secara terpisah menyatakan, aksi teror bom di depan Kedubes Australia tak akan mengganggu kredibilitas Megawati Soekarnoputri dalam pencalonannya sebagai presiden. "Peristiwa seperti itu bisa terjadi kapan saja dan siapa pun presidennya. Aksi itu rasanya juga tak akan memengaruhi penilaian orang terhadap figur militer yang jadi calon presiden," ujar Akbar.

Namun, Akbar mengharapkan pemerintah dan aparat kepolisian meningkatkan kewaspadaan, lebih tegas, dan tak ragu-ragu bertindak sehingga pelaksanaan pemilu presiden putaran kedua berjalan lancar.

No comments: